atap dan bangunan

Semakin bertambah umur akan ada banyak hal baru yang akan kau temui
Dulu ibu hanya selalu bilang, belajar lah menjadi wanita yang mandiri, berwawasan luas
Dengan begitu kamu bisa menjadi wanita tanpa selalu bergantung pada lelaki
Tapi yang ku tau, bukankah semandiri seorang wanita pada dasarnya akan selalu membutuhkan punggung sebagai tameng nya
Kodratnya dia hanya seorang wanita, yang jika sedang lemah membutuhkan sepasang tangan untuk membantu menyangga berjalan
Yang ketika sulit melangkah, membutuhkan sepasang kaki untuk membantu berlari
Yang ketika sedih dan lelah, membutuhkan seutas senyum sebagai pengganti hangatnya sinar mentari pagi hari
Ia tetap seorang wanita, yang membutuhkan suatu atap untuk berteduh

Pun untuk sebaliknya. Pernah suatu buku terdapat kalimat tentang “selemah lemahnya pria, akan ada dimana ia merasa ingin melindungi. Karena ya memang kodrat ia untuk melindungi apa yang menurut ia berharga dan pantas dilindungi.”
Jika ia menjadi sebuah atap, maka atap membutuhkan suatu bangunan untuk bisa di lindungi dari hujan dan teriknya panas
Jangan terlalu berbangga dan seolah tidak membutuhkan sebuah atap jika sudah menjadi bangunan yang kokoh dan terlihat megah, karena belum disebut suatu bangunan atau rumah jika itu belum memiliki atap untuk melindungi
Dan janganlah merasa hebat ataupun keren karena sudah menjadi atap yang terlihat sangat wah dengan inovasi atap yang semakin canggih, karena belum disebut atap jika belum ada suatu bangunan atau rumah untuk dilindungi

Suatu bangunan ataupun rumah, ia akan selalu menetap dan tak berpindah
Karena ia memang menjadi tujuan untuk berpulang
Jadilah suatu bangunan ataupun rumah yang layak untuk dihuni
Tak perlu terlihat megah, cukup terasa nyaman dan hangat dengan rasa kasih-sayang

Dengan begitu ada atap yang merasa sangat berbangga karena menjadi pelindung untuk suatu yang terlihat penuh kebahagiaan
Tak ada yang terlihat berharga dari sebuah kebahagiaan atas dasar nama kesederhanaan



Komentar